BAB I
PENDAHULUAN
Perilaku dan kepribadian
manusia sering kali dipengaruhi oleh adanya pengaruh dari internal maupun
eksternal. Pengaruh internal itu dapat berupa motivasi diri, self-esteem,
maupun self-efficacy, sedangkan pengaruh eksternal itu dapat berupa pengaruh
lingkungan. Lingkungan dapat menjadi peranan penting bagi perkembangan manusia.
Lingkungan itu dapat berupa keluarga, teman sebaya, guru, dan lain-lain. Pada kesempatan
kali ini saya akan mencoba menganalisis diri berdasarkan peranan-peranan yang
ada, seperti keluarga, lingkungan, masyarakat dan sekolah.
Rumusan Masalah:
1. Peranan apa yang penting
dalam perkembangan diri saya?
2. Aspek seperti apa yang
menimbulkan perkembangan diri saya berdasarkan peranan keluarga, sekolah dan
masyarakat?
2.1 Peranan Keluarga
Berdasarkan
Penelitian Dacey (1989): Dalam keluarga yang memiliki remaja yang kreatif,
tidak banyak aturan yang diberlakukan dibandingkan keluarga yang biasa.
Orang tua yang merasa anaknya kreatif akan:
· mendorong
dan memberikan banyak kesempatan agar si anak dapat mengembangkan bakat.
Gaya hidup dan penilaian orang tua
terhadap kreativitas anak juga berpengaruh dalam perkembangan kreativitas .
Serta kreativitas dapat berkembang dalam suasana non otoriter, yang
memungkinkan individu untuk berpikir dan menyatakan diri secara bebas(Rogers,
dalam Vernon , 1982).
Dampak
Sikap Orang Tua terhadap Kreativitas Anak
1. Beberapa Faktor Penentu
ada beberapa faktor penentu perkembangan kreativitas anak
menurut Amabile, yaitu:
· Kebebasan. Orang
tua yang memberikan kepercayaan anak untuk bebas cenderung memiliki anak yang
kreatif dibandingkan dengan orang tua yang tidak memberikan kebebasan.
· Respek.
Orang tua yang percaya dan menghormati anak atas kemampuan yang dimilikinya
cenderung memiliki anak yang kreatif.
· Kedekatan
Emosional yang Sedang. Kedekatan emosional yang terlalu dekat dan
yang bermusuhan sama-sama memiliki dampak yang buruk bagi perkembangan
kreativitas anak.
· Prestasi,
Bukan Angka. Orang tua anak kreatif menghargai prestasi
anak bukan hanya sekedar nilai, melainkan prestasi dan imaginasi dari anak.
· Orang
Tua Aktif dan Mandiri.
· Menghargai
Kreativitas. Anak akan cenderung melakukan hal kreatif
jika diberikan dukungan dan dihargai atas apa yang akan dilakukannya.
Menurut
saya, keluarga adalah peranan yang penting bagi diri saya karena keluarga lah
orang-orang terdekat kita yang pertama kali menanamkan nilai-nilai dan moral
kepada kita. Orang tua saya adalah orang tua yang otoritatif dimana saya bisa
mengeluarkan pendapat saya dengan bebas namun terarah karena dibatasi dengan
adanya peraturan-peraturan tertentu.
Berdasarkan Rogers, kondisi keluarga yang non-otoriter (keluarga
otoritatif) dapat memungkinkan anak untuk mengembangkan kreativitasnya. Namun
menurut saya (berdasarkan pengalaman saya) bukan gaya pengasuhan saja yang
dapat meningkatkan kreativitas seorang anak. Karena apresiasi terhadap karya
anak adalah hal yang terpenting untuk perkembangan kreativitas. Namun
sebenarnya terdapat banyak faktor peranan keluarga yang mempengaruhi diri saya
baik dalam hal perilaku, kepribadian dan perkembangan kreativitas saya. Sikap
orang tua saya pun menjadi pengaruh terhadap perkembangan saya. Didalam
keluarga saya, saya dapat mengemukakan pendapat saya dengan jelas dan pendapat
saya cenderung didengarkan didalam keluarga saya karena saya dibebaskan untuk
memberi pendapat walaupun terkadang saya diberikan arahan tentang yang mana
benar dan salah. Kedekatan emosional saya dengan orang tua saya (terutama ibu)
tergolong baik, saya sering bercerita tentang masalah pribadi saya dan kemudian
diberikan feedback oleh orang tua
saya.
Dikarenakan
sifat dan gaya pengasuhan orang tua saya yang seperti itu, pada saat saya
berada di lingkungan luar (masyarakat), saya cenderung lebih terbuka dan saya
cenderung menginginkan kebebasan yang sama seperti yang saya dapatkan dalam
keluarga saya.
2.2 Peranan Sekolah
Menurut
Davis (dikutip dalam Sisk,1987) , ciri-ciri guru anak berbakat adalah:
· Sikap
demokratis
· Ramah dan
memberikan perhatian perorangan
· Sabar,
minat luas
· Adil,
tidak memihak
· Memberi
perhatian terhadap masalah anak
·
Menggunakan pujian
· Dan mahir
yang luar biasa dalam mengajar
Menurut Maker (1982), karakteristik guru anak
berbakat dapat digolongkan menjadi :
·
Karakteristik filosofis : guru anak berbakat perlu mencerminkan sikap
kooperatif dan demokratis , serta mempunyai kompetensi dan minat terhadap
pembelajaran
·
Karakteristik professional : strategi untuk mengoptimalkan belajar siswa, keterampilan bimbingan dan penyuluhan serta
pemahaman psikologi siswa
· Karakteristik pribadi
: meliputi empati, kesejatian, aktualisasi diri, dan antusiasme atau semangat.
Strategi
Mengajar
1.
Penilaian
Penilaian
guru terhadap pekerjaan murid menurut Amabile mungkin merupakan pembunuh
kreativitas paling besar.
Apa
yang dapat dilakukan guru?
· Memberikan
umpan balik yang berarti daripada evaluasi yang abstrak dan tidak jelas.
· Melibatkan
siswa dalam menilai pekerrjaan mereka sendiri dan belajar dari kesalahan mereka
· Penekanannya
hendaknya terhadap “Apa yang telah kau pelajari?” dan bukan pada “Bagaimana kau
melakukannya?”
Dalam
kelas yang menunjang kreativitas, guru menilai pengetahuan dan kemajuan siswa
melaui interaksi yang terus menerus dengan siswa.
Sistem
ini membuat evaluasi lebih bersifat memberi informasi daripada mengawasi. Siswa
melihat komentar guru tidak sebagai hadiah ataupun hukuman untuk mengawasinya, tetapi
sebagai informasi yang berguna bagi belajar dan kinerja siswa.
2.
Hadiah
Anak
senang menerima hadiah dan kadang-kadang melakukan segala seseatu untuk
memperolehnya. Hadiah yang terbaik untuk pekerrjaan yang baik adalah yang tidak berupa materri (intangible),
seperti: senyuman atau anggukan, kata penghargaan,kesempatan untuk menampilkan
dan mempresentasikan pekerjaan sendiridan pekerjaan tambahan. Jika iklim kelas
sedemikian sehingga belajar menarik dan menyenangkan maka pekerjaan tambahan
dapat merupakan hadiah.
3.
Pilihan
Kreativitas tidak akan berkembang jika anak hanya dapat
melakukan seseatu dengan satu cara.Berilah kegiatan belajar yang tidak
berstruktur dalam struktur tertentu.
Menurut saya peranan sekolah dalam
perkembangan kreativitas saya bukan hanya berdasarkan peranan guru namun juga
peranan teman sebaya juga berpengaruh dalam hal ini.
Ada
berbagai macam karakteristik guru yang ada di sekolah saya dulu. Ada yang
bersifat permisif, yaitu tipe guru yang cenderung mengizinkan siswa melakukan
apa saja tanpa ada larangan sama sekali; otoritatif, yaitu karakteristik guru
yang memberi arahan kepada murid dan mengizinkan murid untuk mengemukakan
pendapat; dan tipe otoriter, yaitu guru yang cenderung bersifat “mengatur” dan
memberikan sedikit kebebasan terhadap muridnya. Berdasarkan beberapa
karakteristik guru yang ada, saya merasa tipe guru yang otoritatif lah yang
berperan dalam mengembangkan kreativitas saya. Karena menurut saya tipe guru
yang seperti itulah yang dapat memberikan saya “ruang” untuk berbicara tanpa
merasa tertekan. Perilaku dan sifat saya pun terasa berbeda dalam menghadapi
masing-masing karakteristik dari guru tersebut.
Selanjutnya,
peranan teman sebaya juga merupakan peranan yang penting bagi saya. Mungkin
dikarenakan saya merasa lebih nyaman bersama teman sebaya sehingga pengaruh
teman sebaya mungkin lebih berpengaruh terhadap diri saya.
2.3
Peranan
Masyarakat
Arieti (1976) mengemukakan
beberapa faktor sosiokultural yang creativogenic yaitu :
·
Tersedianya sarana-prasarana kebudayaan
·
Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan
·
Penekanan pada becoming tidak hanya pada being
·
Memberikan kesempatan terhadap media kebudayaan bagi semua warga negara
·
Mengahargai rangsangan dari kebudayaan yang berbeda
·
Toleransi dan minat terhadap pandangan divergen
·
Interaksi antara pribadi yang berarti
·
Serta adanya penghargaan
Menurut Simonton (1978), ada tujuh perubah yang
mempengaruhi perkembangan kreatif seorang individu, yaitu pendidikan formal,
adanya model peran, fragmentasi politis, keadaan perang, gangguan sipil,
Zeitgeist, dan ketidakstabilan politis. Kesimpulan Simonton tentang pentingnya
kondisi sosiokultural terhadap perkembangan kreativitas , mengarahkan perhatian
terhadap pengaruh dalam kebudayaan yang dapat memudahkan atau menghambat
kreativitas anak.
Menurut saya
peranan masyarakat seperti tetangga, teman sebaya, orang dewasa berpengaruh
juga terhadap perkembangan kreativitas saya karena saya ikut tergabung dalam
masyarakat tersebut maka pasti ada kemungkinan bagi saya untuk terpengaruh oleh
pola pikir masyarakat sekitar yang berada didekat saya walaupun mungkin tidak
terlalu besar pengaruhnya jika dibandingkan dengan keluarga.
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari artikel saya ini adalah menurut saya baik keluarga, lingkungan masyarakat,
maupun sekolah sama-sama berpengaruh dalam perkembangan diri saya walaupun
mungkin dalam porsi yang berbeda-beda karena masing-masing peranan memiliki
dampak yang berbeda-beda bagi diri saya dan menurut saya, saya membutuhkan
dampak yang berbeda tersebut bagi diri saya karena akan sulit bagi saya untuk
berkembang hanya dengan satu peranan saja.
usaha yang bagus Devy ;) namun masih lebih banyak muatan teorinya dibandingkan dengan hasil analisis pribadinya...
ReplyDeleteNext time better ya...;)
take care
Terima kasih atas sarannya, Bu.. Kekurangannya akan saya perbaiki agar ke depannya lebih baik lagi :)
Delete