Teori Persimpangan
Kreativitas (Creativity Intersection)
Dalam usaha
pengembangan kreativitas anak, anak sebaiknya diberikan latihan pada
keterampilan sesuai dengan bakat dan sesuai dengan apa yg diinginkan anak.
Orang tua dan pendidik bertugas menciptakan iklim ataupun kondisi yang baik
bagi pengembangan kreativitas anak dan memberikan sarana yang cukup. Dan juga
dibutuhkan adanya motivasi intrinsik pada anak agar terwujudnya keberhasilan
kreatif. Keberhasilan kreatif adalah
persimpangan antara keterampilan anak dalam bidang tertentu,
keterampilan berpikir dan bekerja kreatif, dan motivasi intrinsik.
Karakteristik
Keluarga yang Kreatif
1.
Penelitian Dacey
Dacey
melakukan penelitian mengenai karakteristik keluarga yang kreatif dan
penelitian ini meliputi pengetesan terhadap sampel remaja, dilanjutkan dengan
wawancara terhadap anggota keluarga tentang berbagai topik mengenai gaya hidup
keluarga. Terdapat beberapa kesimpulan dan karakteristik yang mempengaruhi
kreativitas pada anak dari hasil studi tersebut, yaitu:
·
Faktor genetis VS Lingkungan
·
Aturan perilaku
·
Tes Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi Kreatif Remaja
·
Masa kritis
·
Humor
·
Ciri-Ciri Menonjol Lainnya
·
Perumahan
·
Pengakuan dan Penguatan pada Usia Dini
·
Gaya Hidup Orang Tua
·
Trauma
·
Dampak dari Sekolah
·
Bekerja Keras
·
Dominasi Lateral
·
Perbedaan Jenis Kelamin
·
Penilaian Orang Tua Mengenai Kreativitas Anak
·
Jumlah Koleksi
Hubungan antara
Latar Belakang Keluarga dan Kinerja Anak
Pada tahun 1977
penulis melakukan studi di Jakarta untuk melihat hubungan antara beberapa
perubah lingkungan keluarga dan kinerja anak, termasuk intelegensi kreativitas
dan prestasi belajar. Kesimpulan dari penelitian tersrbut adalah:
- Pada tingkat SD, perhatian dan pengawasan orang tua terhadap tugas anak menunjukkan hubungan positif dengan kinerja anak. Namun pada tingkat SMP hal tersebut tidak berlaku. Anak SMP tidak memerlukan pengawasan orang tua untuk berprestasi dengan baik.
- Kemampuan keluarga untuk menyediakan sarana belajar yang baik bagi anak memiliki hubungan positif dengan tingkat kinerja anak.
- Orang tua yang terlalu banyak ikut campur terhadap tugas ataupun minat anak untuk membaca tidak menghasilkan tingkat kinerja yang lebih tinggi pada kreativitas.
Studi tentang Keluarga Anak Berbakat di
Indonesia
Pada penelitian yang dilakukan oleh
Utami Munandar pada tahun 1982 menunjukkan bahwa keluarga dari anak berbakat
memiliki tingkat pendidikan, jabatan profesional, dan penghasilan yang lebih
tinggi. Dan keluarga dari anak berbakat cenderung menekankan pada “inisiatif”
dan “ketekunan” dibandingkan dengan keluarga anak dengan IQ rata-rata.
Mengembangkan Kreativitas Anak di Rumah
Pada contoh kasus yang ada dapat
ditarik beberapa kesimpulan mengenai bagaimana menciptakan kondisi yang baik
dalam mengembangkan kreativitas anak di rumah:
- Anak hendaknya diberikan kebebasan yang terarah dan tidak diberikan tekanan sehingga anak dapat memunculkan motivasi intrinsik.
- Memberikan sarana yang memadai bagi perkembangan minat anak.
- Orang tua diharapkan dapat berperan sebagai motivator da narasumber bagi anak.
- Orang tua diharapkan menghargai produk yang dihasilkan anak dalam pengembangan kreativitasnya.
Dampak Sikap Orang Tua terhadap
Kreativitas Anak
1. Beberapa
Faktor Penentu
Ada beberapa
faktor penentu perkembangan kreativitas anak menurut Amabile, yaitu:
- Kebebasan. Orang tua yang memberikan kepercayaan anak untuk bebas cenderung memiliki anak yang kreatif dibandingkan dengan orang tua yang tidak memberikan kebebasan.
- Respek. Orang tua yang percaya dan menghormati anak atas kemampuan yang dimilikinya cenderung memiliki anak yang kreatif.
- Kedekatan Emosional yang Sedang. Kedekatan emosional yang terlalu dekat dan yang bermusuhan sama-sama memiliki dampak yang buruk bagi perkembangan kreativitas anak.
- Prestasi, Bukan Angka. Orang tua anak kreatif menghargai prestasi anak bukan hanya sekedar nilai, melainkan prestasi dan imaginasi dari anak.
- Orang Tua Aktif dan Mandiri.
- Menghargai Kreativitas. Anak akan cenderung melakukan hal kreatif jika diberikan dukungan dan dihargai atas apa yang akan dilakukannya.
2. Orang
Tua sebagai Model
Semua orang tua dapat menjadi model bagi
anak: guru, anggota keluarga, teman orang tua, atau kakek-nenek. Tetapi yang
paling penting adalah orang tua yang kreatif yang disiplin dan tekun dalam
bekerja dan mengerjakan minatnya.
Orang Tua sebagai Pendukung Program Anak
Berbakat
Hal-hal yang dapat dilakukan dalam
mendukung program anak berbakat, yaitu:
1.
Orang
tua dan guru hendaknya bekerja sama dengan guru dalam membimbing anak berbakat.
2. Orang
tua yang memiliki kemampuan ahli hendaknya dapat membantu anak untuk
mengembangkan minat dan bakatnya.
3. Kelompok
orang tua dapat menyadarkan orang tua anak berbakat lainnya akan pentingnya
mengembangkan minat dan bakat dan mengerti akan kebutuhan anak berbakat.
No comments:
Post a Comment