Wednesday, October 9, 2013

Resume Bab 4: Peranan Keluarga dalam Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak


Teori Persimpangan Kreativitas (Creativity Intersection)
    Dalam usaha pengembangan kreativitas anak, anak sebaiknya diberikan latihan pada keterampilan sesuai dengan bakat dan sesuai dengan apa yg diinginkan anak. Orang tua dan pendidik bertugas menciptakan iklim ataupun kondisi yang baik bagi pengembangan kreativitas anak dan memberikan sarana yang cukup. Dan juga dibutuhkan adanya motivasi intrinsik pada anak agar terwujudnya keberhasilan kreatif. Keberhasilan kreatif adalah persimpangan antara keterampilan anak dalam bidang tertentu, keterampilan berpikir dan bekerja kreatif, dan motivasi intrinsik.

Karakteristik Keluarga yang Kreatif

1.     Penelitian Dacey
     Dacey melakukan penelitian mengenai karakteristik keluarga yang kreatif dan penelitian ini meliputi pengetesan terhadap sampel remaja, dilanjutkan dengan wawancara terhadap anggota keluarga tentang berbagai topik mengenai gaya hidup keluarga. Terdapat beberapa kesimpulan dan karakteristik yang mempengaruhi kreativitas pada anak dari hasil studi tersebut, yaitu:
·         Faktor genetis VS Lingkungan
·         Aturan perilaku
·         Tes Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi Kreatif Remaja
·         Masa kritis
·         Humor
·         Ciri-Ciri Menonjol Lainnya
·         Perumahan
·         Pengakuan dan Penguatan pada Usia Dini
·         Gaya Hidup Orang Tua
·         Trauma
·         Dampak dari Sekolah
·         Bekerja Keras
·         Dominasi Lateral
·         Perbedaan Jenis Kelamin
·         Penilaian Orang Tua Mengenai Kreativitas Anak
·         Jumlah Koleksi

Hubungan antara Latar Belakang Keluarga dan Kinerja Anak
    Pada tahun 1977 penulis melakukan studi di Jakarta untuk melihat hubungan antara beberapa perubah lingkungan keluarga dan kinerja anak, termasuk intelegensi kreativitas dan prestasi belajar. Kesimpulan dari penelitian tersrbut adalah:
  • Pada tingkat SD, perhatian dan pengawasan orang tua terhadap tugas anak menunjukkan hubungan positif dengan kinerja anak. Namun pada tingkat SMP hal tersebut tidak berlaku. Anak SMP tidak memerlukan pengawasan orang tua untuk berprestasi dengan baik.
  • Kemampuan keluarga untuk menyediakan sarana belajar yang baik bagi anak memiliki hubungan positif dengan tingkat kinerja anak.
  • Orang tua yang terlalu banyak ikut campur terhadap tugas ataupun minat anak untuk membaca tidak menghasilkan tingkat kinerja yang lebih tinggi pada kreativitas.


Studi tentang Keluarga Anak Berbakat di Indonesia
    Pada penelitian yang dilakukan oleh Utami Munandar pada tahun 1982 menunjukkan bahwa keluarga dari anak berbakat memiliki tingkat pendidikan, jabatan profesional, dan penghasilan yang lebih tinggi. Dan keluarga dari anak berbakat cenderung menekankan pada “inisiatif” dan “ketekunan” dibandingkan dengan keluarga anak dengan IQ rata-rata.

Mengembangkan Kreativitas Anak di Rumah
            Pada contoh kasus yang ada dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai bagaimana menciptakan kondisi yang baik dalam mengembangkan kreativitas anak di rumah:
  • Anak hendaknya diberikan kebebasan yang terarah dan tidak diberikan tekanan sehingga anak dapat memunculkan motivasi intrinsik.
  •  Memberikan sarana yang memadai bagi perkembangan minat anak.
  • Orang tua diharapkan dapat berperan sebagai motivator da narasumber bagi anak.
  • Orang tua diharapkan menghargai produk yang dihasilkan anak dalam pengembangan kreativitasnya.


Dampak Sikap Orang Tua terhadap Kreativitas Anak
1.     Beberapa Faktor Penentu
         Ada beberapa faktor penentu perkembangan kreativitas anak menurut Amabile, yaitu:
  1.      Kebebasan. Orang tua yang memberikan kepercayaan anak untuk bebas cenderung memiliki anak yang kreatif dibandingkan dengan orang tua yang tidak memberikan kebebasan.
  2.     Respek. Orang tua yang percaya dan menghormati anak atas kemampuan yang dimilikinya cenderung memiliki anak yang kreatif.
  3.    Kedekatan Emosional yang Sedang. Kedekatan emosional yang terlalu dekat dan yang bermusuhan sama-sama memiliki dampak yang buruk bagi perkembangan kreativitas anak.
  4.       Prestasi, Bukan Angka. Orang tua anak kreatif menghargai prestasi anak bukan hanya sekedar nilai, melainkan prestasi dan imaginasi dari anak.
  5.        Orang Tua Aktif dan Mandiri.
  6.      Menghargai Kreativitas. Anak akan cenderung melakukan hal kreatif jika diberikan dukungan dan dihargai atas apa yang akan dilakukannya.

2.     Orang Tua sebagai Model
            Semua orang tua dapat menjadi model bagi anak: guru, anggota keluarga, teman orang tua, atau kakek-nenek. Tetapi yang paling penting adalah orang tua yang kreatif yang disiplin dan tekun dalam bekerja dan mengerjakan minatnya.

Orang Tua sebagai Pendukung Program Anak Berbakat
            Hal-hal yang dapat dilakukan dalam mendukung program anak berbakat, yaitu:
1.     Orang tua dan guru hendaknya bekerja sama dengan guru dalam membimbing anak berbakat.
2.   Orang tua yang memiliki kemampuan ahli hendaknya dapat membantu anak untuk mengembangkan minat dan bakatnya.
3. Kelompok orang tua dapat menyadarkan orang tua anak berbakat lainnya akan pentingnya mengembangkan minat dan bakat dan mengerti akan kebutuhan anak berbakat.

No comments:

Post a Comment